
Kuala Lumpur, 17 Juni 2025 – Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo menegaskan kiprah akademiknya di kancah internasional dengan memperkenalkan empat program strategis berbasis Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam lawatan akademik ke Sekolah Menengah Islam IQKL, Kuala Lumpur.
Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan jejaring institusi pendidikan Islam di Asia Tenggara, dengan fokus pada pengembangan praktik pendidikan, kolaborasi riset, serta pengabdian masyarakat berbasis nilai keislaman dan kemanusiaan.
Rektor IAD Probolinggo, Dr. Benny Prasetiya, menjelaskan bahwa program-program tersebut dirancang sebagai wujud konkret dari pelaksanaan Tri Dharma, sekaligus membuka peluang kerja sama internasional.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin menjembatani antara dunia akademik dan kebutuhan riil masyarakat, baik di Indonesia maupun Malaysia,” ujar Dr. Benny dalam sesi dialog terbuka bersama guru dan siswa IQKL.
Empat Program Strategis yang Diperkenalkan:
Practical Teaching untuk Mahasiswa
Mahasiswa IAD diterjunkan langsung ke sekolah mitra sebagai bagian dari pelatihan profesional kependidikan, dengan penekanan pada pembelajaran berbasis karakter, nilai-nilai Islam, dan pendekatan reflektif.
Riset Pendidikan Kolaboratif
Penelitian dosen dan mahasiswa diarahkan pada isu-isu strategis pendidikan Islam, seperti digitalisasi pembelajaran, kepemimpinan madrasah, serta penguatan karakter siswa melalui pendekatan tematik integratif.
Pengabdian Masyarakat: Metode Membaca Al-Qur’an 200 Menit
IAD memperkenalkan model akselerasi baca Al-Qur’an secara intensif, yang terbukti membantu masyarakat mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dalam waktu relatif singkat (±200 menit). Program ini mendapat perhatian khusus dari IQKL.
Beasiswa untuk Guru Sekolah Islam
Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas SDM pendidik, IAD menyediakan skema beasiswa pendidikan sarjana dan pascasarjana bagi guru-guru sekolah mitra, termasuk potensi penerima dari IQKL.
Kegiatan ini disambut hangat oleh komunitas akademik IQKL. Kolaborasi kedua lembaga ke depan akan difokuskan pada pertukaran pelajar, pengiriman dosen tamu, hingga riset dan publikasi bersama di jurnal internasional.
“Kami melihat program IAD sangat aplikatif dan bisa dikembangkan dalam konteks pendidikan Islam di Malaysia,” ungkap salah satu koordinator IQKL.
Dengan peluncuran program ini, IAD Probolinggo terus memperluas jangkauan misi pendidikannya, menjadikan Tri Dharma bukan hanya sebagai pedoman internal, tetapi juga jembatan peradaban antarbangsa.