
Kuala Lumpur, Malaysia – Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo semakin memperluas pengaruhnya di dunia internasional dengan menggandeng Masjid AL Ghufron yang terletak di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pertemuan yang berlangsung baru-baru ini, kedua belah pihak melanjutkan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada tahun 2025, yang kini membawa kerjasama ini ke tahap yang lebih konkret melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan pendidikan agama.
IAD Probolinggo memperkenalkan berbagai inisiatif baru, termasuk program pengajaran metode membaca aluran cepat jam (Jangka Akselerasi Membaca), yang bertujuan meningkatkan efektivitas pembelajaran agama di masjid dan surau-surau binaan di Malaysia. Program ini dipandang sangat penting oleh pengurus masjid, mengingat banyaknya individu non-Muslim yang tertarik untuk memeluk Islam. Dengan adanya metode baru ini, diharapkan pembelajaran agama dapat lebih cepat dan menyeluruh.
Rektor IAD Probolinggo menyatakan, “Kami berkomitmen untuk memperkenalkan program akademik kami di luar negeri, dengan fokus utama pada Malaysia dan Thailand. Kami juga menawarkan beasiswa penuh untuk program S1 dan S2 kepada para guru agama di kedua negara tersebut, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama.”
Pengurus Masjid AL Ghufron menyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan agama Islam. Mereka juga berencana memberikan sertifikat kepada mahasiswa yang mengikuti program ini, sekaligus membuka kesempatan bagi mereka untuk mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) di berbagai unit usaha masjid, seperti penginapan dan kafe.
Dengan harapan agar program ini dapat segera terealisasi dalam waktu dekat, kerjasama ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan agama, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam sektor pendidikan dan sosial.