
Kuala Lumpur, 12 Juni 2025 – Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) pada acara yang digelar di Kampus USIM, sebagai langkah awal dalam membangun kerjasama internasional yang akan memperkuat bidang akademik dan penelitian kedua institusi. Penandatanganan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan International Mobility yang bertujuan memperluas jaringan global dalam dunia pendidikan.
Kerjasama yang terjalin antara IAD Probolinggo dan USIM diharapkan dapat mendukung pengembangan kompetensi dosen dan mahasiswa kedua universitas, serta memperkuat transformasi kelembagaan mereka dalam kancah internasional. Dengan LoI ini, kedua pihak berkomitmen untuk menjalankan program-program yang memberikan manfaat bersama, baik dalam pengembangan penelitian maupun kegiatan akademik lainnya.Acara penandatanganan LoI tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor USIM, Prof. Dato’ Ts Dr. Sharifudin MD Shaarani, dan Rektor IAD Probolinggo, Assoc. Prof. Benny Prasetiya. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Urusan Internasional IAD Probolinggo, Imanuddin Abil Fida, MIRKH, serta sejumlah pejabat senior dari USIM, seperti Prof. Madya Dr. Mohn Zohdi Mohd Amin, Dean Fakulti Pengajian Quran dan Sunnah, dan Prof. Dato’ Dr. Nik Suhaila Nik Saleh, Deputy Vice Chancellor (Akademik dan Internasional) USIM.
Rektor IAD Probolinggo, Assoc. Prof. Benny Prasetiya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan komitmen nyata kedua universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. “Kegiatan setelah penandatanganan LoI ini harus riil dan konkret. Kami merencanakan untuk mengundang beberapa fakultas dari USIM sebagai pembicara dalam konferensi internasional pada bulan Juli 2025,” ujar Benny. Ia juga menambahkan bahwa IAD Probolinggo akan melaksanakan program Student Exchange ke USIM pada bulan Desember mendatang, yang akan berlangsung selama satu minggu.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan bahwa kerjasama ini tidak hanya terbatas pada kegiatan mahasiswa, tetapi juga akan melibatkan program pascasarjana. “Kami berencana untuk mengadakan kolaborasi dalam penguatan metodologi penelitian dan inovasi pembelajaran, sehingga mahasiswa IAD Probolinggo dapat merasakan pengalaman kuliah selama dua minggu di USIM,” jelasnya.
Dengan penandatanganan LoI ini, diharapkan IAD Probolinggo dan USIM dapat melaksanakan program-program akademik dan penelitian yang berdampak positif, serta membawa manfaat yang signifikan bagi dunia pendidikan di kedua negara. Kerjasama ini juga menjadi bagian dari komitmen kedua belah pihak untuk terus menjalin hubungan internasional yang produktif dan saling menguntungkan, serta membuka lebih banyak peluang bagi dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka di tingkat global.
Penandatanganan LoI di Kampus USIM ini menjadi langkah awal yang penting untuk memperkuat hubungan akademik antara kedua institusi, sekaligus membuka peluang besar untuk kerjasama yang lebih luas di masa depan.