
Kediri, 30 Mei 2025 – STIT Muhammadiyah Kediri menggelar Workshop Penguatan Kapasitas Dosen yang berlangsung di Aula kampus pada Jumat, 30 Mei 2025. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama dari Institut Agama Darussalam (IAD) Probolinggo dan ITBKES Muhammadiyah Tulungagung, yaitu Rektor IAD Probolinggo, Dr. Benny Prasetiya, M.Pd.I, serta Dekan Fakultas FHEI IAD Probolinggo sekaligus Tim Penjamin Mutu ITBKES Muhammadiyah Tulungagung, Imanuddin Abil Fida, M.IRKH.
Dalam sesi pertama, Dr. Benny Prasetiya menegaskan bahwa penguatan kapasitas dosen merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar lagi. Hal ini sangat terkait dengan pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang menuntut dosen aktif dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pengembangan nilai-nilai keislaman.
“Penguatan kapasitas dosen harus menjadi prioritas utama. Dengan kapasitas yang kuat, dosen mampu membimbing dan menguatkan mahasiswa secara efektif sehingga kualitas pendidikan semakin terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Imanuddin Abil Fida menekankan pentingnya ruh dalam penyampaian materi oleh dosen. Menurutnya, dosen yang mengajar dengan ‘ruh’ atau jiwa akan memberikan dampak mendalam bagi mahasiswa, menjadikan mereka lebih arif dan bijaksana dalam menghadapi kehidupan akademik maupun sosial.
“Dosen harus menghadirkan ruh dalam setiap penyampaian materi agar mahasiswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai-nilai positif yang berdampak pada pembentukan karakter,” tutur Imanuddin.
Kedua narasumber juga memberikan apresiasi kepada STIT Muhammadiyah Kediri atas komitmen yang konsisten dalam meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa. Upaya ini menjadi modal utama untuk memajukan perguruan tinggi dan menghasilkan lulusan yang kompeten.
Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan dan internasionalisasi, STIT Muhammadiyah Kediri akan segera menjalin kerja sama dengan delapan perguruan tinggi terkemuka serta beberapa lembaga pendidikan di Malaysia dan Thailand. Inisiatif ini bertujuan memperluas jaringan akademik dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
“Kami optimis kerja sama internasional ini akan membuka peluang baru bagi dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi serta meningkatkan reputasi STIT Muhammadiyah Kediri,” tambah Dr. Benny.
Workshop diikuti oleh seluruh dosen STIT Muhammadiyah Kediri dengan antusiasme tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas akademik dosen sebagai ujung tombak pendidikan serta meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa.