Sejarah
Sejarah
Sejarah

Institut Ahmad Dahlan Probolinggo (IAD Probolinggo), yang sebelumnya dikenal sebagai STAI Muhammadiyah Probolinggo, merupakan cerminan dari visi besar intelektual Muslim di Kota Probolinggo untuk menghadirkan lembaga pendidikan tinggi Islam yang dapat mencetak generasi Muslim yang unggul secara akademik, berakhlak mulia, dan berperan aktif dalam pembangunan masyarakat. Inisiatif pendirian ini muncul dari keprihatinan terhadap terbatasnya pilihan pendidikan tinggi Islam di kota ini pada saat itu, dan berkat kolaborasi berbagai tokoh dari kalangan akademisi, ulama, pemerintah, dan pemimpin masyarakat, STAI Muhammadiyah Probolinggo akhirnya berdiri sebagai langkah awal menuju pemenuhan kebutuhan tersebut.

Secara resmi, STAI Muhammadiyah Probolinggo berdiri pada 17 Juni 1995, meskipun aktivitas akademiknya telah dimulai sejak tahun 1986 dengan pembukaan Fakultas Tarbiyah Muhammadiyah di Kota Probolinggo. Kehadiran Fakultas Tarbiyah ini merupakan bagian dari dukungan Majelis Pendidikan dan Kebudayaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Probolinggo untuk menjadikan kota ini sebagai pusat pendidikan Islam yang berkualitas. Langkah ini terealisasi berkat Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Muhammadiyah Surabaya yang menetapkan berdirinya Fakultas Tarbiyah Muhammadiyah Probolinggo.

Pada tahap awal, Fakultas Tarbiyah berperan penting dalam menyediakan pendidikan tinggi Islam di wilayah Probolinggo, dengan dimulainya perkuliahan pertama pada 1 Agustus 1986 dan diikuti oleh 70 mahasiswa yang menjadi angkatan perdananya. Seiring berjalannya waktu, Fakultas Tarbiyah Muhammadiyah di Probolinggo terus berkembang dan meningkatkan statusnya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Probolinggo pada tahun 1989. Transformasi ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Departemen Agama serta pembentukan Badan Pembina Harian Perguruan Tinggi Muhammadiyah Probolinggo yang mengukuhkan eksistensi dan status kelembagaan institusi ini.

Perkembangan berikutnya ditandai dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Agama RI yang memungkinkan STIT Muhammadiyah Probolinggo menambah program studi baru guna memenuhi persyaratan peningkatan status. Pada tahun akademik 1995-1996, STIT Muhammadiyah Probolinggo resmi menambahkan jurusan Ahwal Syakhshiyyah, yang kemudian membawa perubahan nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Probolinggo dengan status terdaftar. Langkah ini memperluas cakupan pendidikan yang diberikan oleh STAI Muhammadiyah Probolinggo di bidang ilmu keislaman.

Pada tahun 2019, STAI Muhammadiyah Probolinggo kembali menambah program studi baru sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan pendidikan Islam yang lebih beragam dan relevan. Tiga program studi di Fakultas Tarbiyah, yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan Tadris Matematika, diikuti dengan Program Studi Ekonomi Syariah pada tahun 2020. Penambahan ini disambut antusias oleh masyarakat dan memberikan kontribusi positif terhadap jumlah pendaftar setiap tahunnya.

Pada tanggal 12 Desember 2023, STAI Muhammadiyah Probolinggo resmi berubah menjadi Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia. Perubahan status ini menjadi tonggak penting bagi institusi dalam memperluas cakupan akademik dan meningkatkan kontribusinya terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Sebagai institut, IAD Probolinggo kini memiliki dua fakultas utama: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam, dengan total enam program studi yang relevan dengan kebutuhan pendidikan Islam kontemporer.

Institut Ahmad Dahlan Probolinggo juga berhasil meraih akreditasi institusi (AIPT) dengan predikat Baik dari BAN-PT, yang menunjukkan komitmen tinggi institusi ini dalam memenuhi standar mutu pendidikan tinggi. Akreditasi ini menjadi bukti dedikasi seluruh sivitas akademika dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan serta akuntabilitas akademik yang berkelanjutan. Dengan landasan akreditasi yang kokoh, IAD Probolinggo siap melanjutkan peran strategisnya dalam membentuk generasi Muslim yang kompetitif, berilmu, dan memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan umat di tingkat nasional maupun internasional.